Rabu, 06 Juni 2018

Fraud

1.      Perbedaan Fraud dan Error
Kesalahan yang tidak disengaja (error) dan kesalahan yang disengaja (fraud).

2.      Dua kemungkinan tindakan kecurangan
1)      Menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan (fraudulent financial reporting), dengan cara memanipulasi pelaporan aset, pendapatan, dan beban.
2)      Penyalahgunaan assets (misappropriation of assets).

3.      Faktor-faktor pemicu fraud
1)      Menguntungkan/tekanan (insentives/pressures), curang dilakukan karena menguntungkan atau bisa juga karena tekanan.
2)      Peluang (opportunities), curang dilakukan karena terbuka kesempatan untuk berbuat curang.
3)      Mentalitas/rasionalisasi, curang dilakukan karena faktor mentalitas atau pembenaran atas tindakan yang salah.

4.      Dua cara untuk mengukur potensi fraud
1)      Menerapkan prinsip skeptisme profesional (professional skepticism) atau sikap selalu mempertanyakan (questioning mind).
2)      Melakukan evaluasi kritis terhadap bukti audit.

5.      Sumber informasi asesmen resiko
1)      Hasil diskusi dengan tim audit
2)      Hasil wawancara dengan manajemen.
3)      Hasil identifikasi faktor-faktor pemicu fraud.
4)      Hasil uji analitis terhadap data dan informasi yang tersedia.
5)      Sumber informasi lain.

6.      American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yaitu suatu organisasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants).

7.      Pedoman pendeteksian dan pencegahan fraud menutut AICPA
1)      Mengembangkan budaya kejujuran dan etika yang tinggi.
2)      Manajemen bertanggungjawab dalam mengevaluasi risiko kecurangan.
3)      Pemantauan oleh komite audit.

8.      Cara pengembangan budaya kejujuran
1)      Contoh perilaku dari top menajemen.
2)      Menciptakan lingkungan kerja yang positif.
3)      Merekrut dan mempromosikan SDM secara tepat.
4)      Pelatihan, untuk memahamkan ekspektasi manajemen.
5)      Konfirmasi, konfirmasi dari SDM tentang pelaksanaan tanggungjawab masalah kejujuran dan etika.
6)      Penanaman disiplin

9.      Relevansi budaya kejujuran dan etika dengan audit laporan keuangan yaitu, audit laporan keuangan ditujukan untuk menjamin kebenaran laporan keuangan.

10.  Bentuk tanggung jawab manajemen terhadap risiko audit
1)      Mengidentifikasi dan mengukur potensi fraud.
2)      Mencegah risiko fraud.
3)      Memonitor program pencegahan dan pengendalian fraud.

11.  Bentuk pengawasan fraud oleh komite audit
1)      Pelaporan langsung ke komite audit atas temuan penting dalam internal audit.
2)      Laporan periodik oleh divisi etika tentang whistleblowing, yaitu “peluit” untuk fraud.
3)      Laporan lain tentang pelanggaran etika atau tersangka fraud.

12.  Indikasi fraud pada pelaporan pendapatan
1)      Dari prosedur analitis, adanya persentase laba kotor (gross margin) dan perputaran piutang yang menyimpang jauh dari data pembanding.
2)      Ketidaklengkapan dokumen (documentary discrepancies).
3)      Penyalahgunaan penerimaan kas dari pendapatan.
4)      Penyimpangan pencatatan penjualan.

13.  Tanggung jawab auditor pada saat ditemukan adanya dugaan fraud
1)      Melakukan wawancara kritis dan analitis, yang mencakup:
a.       Wawancara informasi (informational inquiry), dengan tujuan hanya mengumpulkan fakta.
b.      Wawancara asesmen (assessment inquiry), yaitu wawancara yang bersifat analitis dengan cara mengkontraskan berbagai informasi yang telah didapat.
c.       Wawancara introgasi (interrogative inquiry)
2)      Evaluasi hasil wawancara
3)      Menerapkan teknik mendengar (listening skill) disepanjang proses wawancara.
4)      Melakukan observasi perilaku terduga pelaku fraud (observing behavioral cues).
5)      Memberdayakan software untuk analisis data.
6)      Memperluas pengujian substantif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Audit

1.       Manfaat TI terhadap SPI: 1)       Mengganti pengendalian manual menjadi pengendalian berbasis TI. 2)       Menyediakan infor...