1.
Prinsip dokumen transaksi mencakup:
1)
Bernomor urut tercetak (prenumbered form).
2)
Dibuat bersamaan dengan terjadinya transaksi.
3)
Dirancang multi fungsi.
4)
Mudah dibuat, kecil potensi salah isi dan potensi penyalahgunaan.
2.
Dokumen berfungsi sebagai
1)
Alat perintah
2)
Alat bukti
3)
Alat pengendalian/pengawasan
3.
Audit harus dilakukan berbasis risiko karena auditor dalam menjalankan tugas dan kewajiban dihadapkan
pada keterbatasan waktu dan biaya, sehingga harus dialokasikan.
4.
Pemahaman SPI dapat diperoleh melalui:
1)
Kuisioner
2)
Pemutakhiran dan evaluasi pengalaman dari penugasan audit
sebelumnya.
3)
Wawancara dengan staf yang relevan.
4)
Evaluasi atas dokumen dan pembukuan.
5)
Observasi aktivitas operasional.
6)
Observasi sistem informasi akuntansi.
5.
Tujuan pemahaman SPI
adalah untuk memahami kekuatan dan kelemahan SPI dalam mencegah adanya
kesalahan dengan sederhana.
6.
Tujuan komunikasi SPI
adalah Manajemen dapat memahami kelemahan sistem yang ada dan selanjutnya
melakukan kegiatan perbaikan.
7.
Tujuan management letter
adalah untuk mengkomunikasikan kepada manajemen tentang berbagai macam
kelemahan SPI yang ada.
8.
Tujuan pengujian SPI
adalah untuk mengukur tingkat efektifitas SPI, karena implementasi SPI bisa
jadi berbeda dengan standar SPI yang telah ditetapkan, atau berbeda dengan yang
dipahami oleh auditor.
9.
Prosedur pengujian SPI:
1)
Wawancara dengan staf terkait.
2)
Evaluasi dokumen, pembukuan, dan laporan.
3)
Observasi prosedur pengendalian, terutama untuk kegiatan yang tidak
didokumentasikan.
4)
Pengerjaan ulang prosedur SPI.
10.
Kecukupan audit merupakan
suatu bukti dapat dikatakan cukup apabila jumlah dan jenis bukti audit yang
dibutuhkan oleh auditor untuk mendukung pendapatannya memerlukan pertimbangan
profesional auditor setelah mempelajari dengan teliti keadaan yang dihadapinya.
Efektifitas berarti produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuan baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja dan kuantitas
hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.
11.
Pengujian pengendalian audit adalah Prosedur audit yang dilaksanakan untuk menetukan
efektifitas desain dan/atau operasi pengendalian intern.
Pengujian substantif adalah
Pengujian atas kewajaran angka-angka dalam laporan keuangan.
12. Dua alternatif
pendekatan audit:
1)
Pendekatan pengujian sistem (the lower assessed level of control
risk approach), digunakan pada saat:
a.
SPI diprediksi memadai dan efektif.
b.
Volume transaksi relatif besar.
2)
Pendekatan pengujian substantif (primarily substantive approach),
digunakan pada saat:
a.
SPI diprediksi kurang memadai dan tidak efektif.
b.
Volume transaksi rendah, sehingga lebih efisien langsung melakukan
pengujian substantif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar