1.
Urutan
proses audit laporan keuangan:
1)
Menerima
penugasan audit
2)
Membuat
perencanaan awal audit
3)
Memahami
industri dan bisnis klien
4)
Membuat
asesmen risiko bisnis klien
5)
Melakukan
prosedur analitis awal, yaitu dengan cara membandingkan elemen laporan keuangan
dengan angka pembanding, misalnya angka anggaran, angka tahun lalu, atau angka
industri.
6)
Memahami
Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan mengukur risiko pengendalian.
7)
Mengukur
materialitas, risiko audit (Acceptable audit risk), dan risiko bawaan (inherent
risk).
8)
Mengukur
keandalan SPI serta informasi lain untuk memprediksi potensi terjadinya
kecurangan (fraud) dalam proses bisnis serta dalam penyajian laporan
keuangan.
9)
Mengembangkan
strategi audit dan program audit.
2.
Dasar
pertimbangan untuk menerima atau menolak penugasan:
1)
Kompetensi, yaitu asesmen tentang kompetensi untuk menjalankan tugas audit
secara profesional.
2)
Independensi, yaitu kemampuan untuk bersikap independen, baik in fact maupun in appearance.
3)
Kemampuan
untuk bekerja dengan cermat dan seksama,
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya:
a.
Kecukupan
waktu
b.
Ketersediaan
tim audit
c.
Ketersediaan
konsultan ahli, untuk audit pada industri tertentu.
4)
Tingkat
risiko pelaksanaan tugas audit,
misalnya dalam kaitannya dengan karakteristik bisnis dan industri klien.
5)
Konflik
antara auditor dengan klien, baik
berdasarkan pengalaman audit sebelumnya (untuk audit lanjutan), maupun
berdasarkan informasi dari auditor sebelumnya.
6)
Integritas
manajemen, misalnya dalam mematuhi standar
akuntansi keuangan, dalam mematuhi peraturan dan undang-undang, maupun dalam
memenuhi komitmen dengan mitra bisnisnya.
3.
Contoh
surat penugasan audit
SURAT TUGAS
Nomor: 012/ST1/24/02/1995
Dasar : Mengacu
kepada aturan penilaian atas penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).
MENUGASKAN
Kepada: 1. Rizka Awalia Mustakim
(Auditor
Senior)
2. Rizky Amaliah Yahya
(Auditor
Senior)
3. Fajriah Budiati
(Auditor
Junior)
4. Nurlaelah Budiman
(Auditor
Junior)
Untuk : Melakukan Audit Laporan
Keuangan pada PT. SINAR MATARAM
Demikian surat tugas ini kami
buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 3 Maret 1995
(Pimpinan KAP Jaya & rekan)
(Jaya, SE., AK)
Akuntan,
Register Negara D-245641
4.
Strategi audit adalah pilihan
pendekatan audit untuk memastikan efektifitas pelaksanaan audit, misalnya
penentuan sifat, saat, dan luas audit sebagai
pedoman dalam pengembangan rencana audit.
5.
Faktor-faktor
yang mendorong pentingnya pemahaman industry dan bisnis untuk efektifitas
pelaksanaan audit :
1) Perubahan kondisi ekonomi.
2) Koneksi TI dengan pelanggan dan pemasok.
3) Globaliasi aktifitas usaha.
4) Kompleksitas akuntansi karena meningkatnya investasi SDM dan aset
tak berwujud lain.
5) Meningkatnya kompleksitas investasi pada instrumen keuangan.
6) Keunikan praktik akuntansi, termasuk kompleksitas standar akuntansi
yang berlaku pada industri tertentu.
6.
Cara-cara
untuk memahami proses bisns atau kegiatan operasional perusahaan
1) Observasi fasilitas dan kegiatan operasional
2) Mengidentifikasi pihak terkait (related parties), yaitu pihak-pihak
yang dapat mempengaruhi manajemen klien, terutama terhadap transaksi dengan
pihak terkait.
3) Kode etik, yaitu standar nilai dan etika yang berlaku di bisnis
klien, yang umumnya tertulis dalam pernyataan kebijakan (policy statements).
4) Ringkasan rapat (minutes of meetings), yaitu ringkasan rapat resmi
antara direksi dengan pemegang saham (dewan komisaris).
7.
Problem
utama pengelolaan organisasi:
a.
Efisiensi
b.
Efetifitas
c.
Kesalahan
d.
Kecurangan
8.
Yang
menjadi kepentingan utama auditor adalah memastikan bahwa laporan keuangan
terbebas dari salah saji material.
9.
Tujuan
prosedur analitis adalah untuk melihat potensi salah saji dalam laporan
keuangan.
Alternatif prosedur analitis:
a.
Analisis
kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek: cash ratio, quick ratio,
current ratio
b.
Analisis
rasio likuiditas, misalnya: perputaran piutang, jangka waktu pelunasan piutang,
perputaran persediaan, dan jangka waktu penjualan persediaan.
c.
Analisis
kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang, misalnya: rasio utang terhadap
modal, rasio total aset terhadap utang dst.
d.
Analisis
profitabilitas, misalnya: persentase laba kotor, profit margin, return
on assets, dan return on common equity.
10.
Angka
pembandng dalam prosedur analitis
1)
Angka
tahun lalu
2)
Angka
anggaran
3)
Angka
rata-rata industri
11.
Risiko analitis adalah segala hambatan yang mungkin
terjadi dalam pencapaian suatu tujuan evaluasi informasi keuangan yang dibuat dg
mempelajari hubungan yang rasional antara data keuangan yang satu dg data
keuangan yang lain, atau antara data keuangan dan non keuangan.
12.
Contoh-contoh
rasio keuangan
1) Rasio kas = (kas + surat berharga)/utang lancar
2) Quick ratio = (kas + surat berharga + piutang bersih) / utang lancar
3) Current ratio = aset lancar / utang lancar
4) Account receivable turnover = penjualan bersih / rata-rata total piutang
5) Perputaran persediaan = kos penjualan / rata-rata persediaan
6) Days to sell inventory (hari
penjualan persediaan) = 365 hari /
perputaran persediaan
7) Debt to equity = total utang / total ekuitas
8) Time interest earned = Laba operasi / beban bunga
9) Earning per share = laba bersih / rata-rata
saham beredar
10) Gross profit percent = laba kotor / penjualan bersih
11) Profit margin = laba operasi / penjualan
bersih.
12) Return on assets = laba sebelum pajak / rata-rata total asset
13) Return on common equity = (laba sebelum pajak – deviden saham preferen) / rata-rata modal
saham
13.
Persyaratan
yang harus dipenuhi agar rasio keuangan memiliki makna adalah rasio keuangan
harus dibandingan dengan rasio yang sama
1)
Relevan
artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak
yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2)
Dapat
dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas
dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3)
Daya
uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji
kebenarannya oleh pihak lain.
4)
Netral
artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5)
Tepat
waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya.
6)
Daya
banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara
laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan
keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7)
Lengkap
artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.